Nama : Shumaila
NPM : 202246500081
Kelas : R4B
Haloo semuaa! Disini saya akan menganalisa tentang 3 artikel litiatur yang saya temukan di internet, atau dapat di cari dengan E-Journal. Ke-3 artikel tersebut adalah Arjwa : Jurnal Psikologi, dari Universitas Gunadarma yang meliputi :
1. Tentang peran pemaafan terhadap kepuasan hidup pada korban kekerasan dalam keluarga, oleh Alia Rizki Fauziah dan Sophia Ratna Azizah
2. Studi pada wanita bekerja yang belum menikah dalam memilih pasangan hidup, oleh Tri Maryani, Nita Sri Handayani, Annisa Julianti
3. Pengaruh kecerdasan emosi terhadap ACADEMIC BOUYANCY pada mahasiswa yang kuliah sambil kerja oleh Winny Puspasari Thamrin, Giga Putri, Amarilys Andaritidya
l Berikut adalah analisa dari saya, untuk yang pertama yaitu pada tentang peran pemaafan terhadap kepuasan hidup pada korban kekerasan dalam keluarga, penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empiris atau observasi dekat pengaruh pemaafan terhadap kepuasan hidup pada korban kekerasan dalam keluarga. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode penelitian kuantitatif dengan menggunakan instrumen pengukuran pada variabel kepuasan hidup yang disebut dengan The Satisfaction with Life Scale, sedangkan untuk pemaafan yaitu Heartland Forgiveness Scale. Responden dalam penelitian ini berjumlah 120 orang dengan usia minimal 19 tahun dan pernah mengalami kekerasan meliputi kekerasan fisik, seksual, psikologis, emosional dan penelantaran dalam keluarga saat masa anak-anak atau remaja yang diperoleh melalui purposive sampling. Berdasarkan hasil analisis data dengan menggunakan analisis regresi linier.
Menurut artikel ini, keluarga merupakan peran yang sangat penting dalam perkembangan anak-anak, oleh karena itu keluarga merupakan salah satu faktor penentu kebahagiaan atau kepuasan hidup seseorang maka dengan demikian efek negatif yang ditimbulkan akibat adanya kekerasan didalam keluarga akan memengaruhi kepuasan individu, bagi seseorang yang pernah mengalami kekerasan dalm rumah tangga akan merasakan kepuasan hidup yang kurang baik. Salah satu akibat dari dampak tersebut timbul rasa kepuasan hidup pemaaf, tapi pemafaan juga dapat membantu korban kekerasan dalam pemulihan. Hal ini dikarenakan saat korban memaafkan, maka korban dapat melepaskan amarah dan dendam yang dirasakan. Selain itu, pemaafan juga membuat korban lebih baik secara kognitif dalam menghadapi stres, sehingga pemaafan diperlukan bagi korban kekerasan untuk pulih dari masalah psikologis yang dialami dan dapat menghindari kemungkinan trauma dan stres yang dapat berujung pada depresi.
l Kemudian lanjut pada analisa saya yang kedua yaitu Studi pada wanita bekerja yang belum menikah dalam memilih pasangan hidup, penelitian ini bertujuan untuk mengungkap gambaran pada wanita bekerja dalam memilih pasangan hidup. Responden dalam penelitian ini adalah wanita bekerja sebanyak 150 orang dengan kriteria belum pernah menikah, pendidikan terakhir minimal SMA, dengan rentang usia 25-40 tahun. Preferensi pemilihan pasangan hidup dalam penelitian ini diukur dengan Mate Selection Question yang diadaptasi dari Townsend (1989). Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik deskriptif statistik yang mengungkap nilai dari mean, distribusi, subjek dan kategori dari data kuesioner yang dapat diolah sebagai penunjang dalam pembahasan mengenai variabel preferensi pemilihan pasangan hidup. Dari hasil analisis data dapat diketahui bahwa preferensi pemilihan pasangan hidup pada wanita bekerja berada pada kategori sedang. Artinya, responden dalam penelitian ini cukup memiliki pertimbangan dalam pemilihan pasangan hidup. Kata Kunci : Preferensi pemilihan pasangan hidup, wanita bekerja, pernikahan.
Preferensi pemilihan pasangan Hidup dan sedikit kendala saat penyebaran sehingga yang ditinjau dari tiga dimensi yaitu status sosial dalam mendapatkan jumlah responden yang terhadap tidak maksimal karena ukuran sampel menjadi pasangan dan daya tarik fisik berdasarkan salah satu hal penting dalam pelaksanaan karakteristik responden yang beragam yaitu usia, penelitian, semakin banyak jumlah sampel agama, suku, pendidikan terakhir, pekerjaan, pendapatan, masa kerja dan status hubungan.
l Untuk analisis artikel terakhir yang saya pilih adalah Pengaruh kecerdasan emosi terhadap ACADEMIC BOUYANCY pada mahasiswa yang kuliah sambil kerja, tanggung jawab dalam hal keunggulan akademik merupakan tanggung jawab utama dan disusul dengan tanggung jawab dalam pekerjaan. Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empiris pengaruh kecerdasan emosional terhadap daya apung akademik pada siswa yang belajar sambil bekerja. Teknik analisis data menggunakan regresi sederhana dan hasilnya menunjukkan terdapat pengaruh yang sangat signifikan antara Academic Buoyancy terhadap kecerdasan emosional pada siswa yang belajar sambil bekerja dengan nilai signifikansi sebesar 0,000. Terdapat nilai Academic Buoyancy pada kecerdasan emosional sebesar 52,1% dan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain diluar penelitian. Penelitian dilakukan terhadap mahasiswa STMIK Mikroskil Medan, menemukan 20 mahasiswa diantaranya merasakan kesulitan kuliah sambil bekerja, seperti sulit mengatur waktu, kesulitan memenuhi tuntutan dalam pekerjaan dan mengerjakan tugas kuliah serta banyak mahasiswa yang mengalami kelelahan fisik. Kondisi ini membuat mahasiswa kesulitan membagi waktu antara bekerja dan kuliah, sehingga fokusnya menjadi terpecah dan dapat berakibat pada rendahnya motivasi untuk belajar pada perkuliahannya. Partisipan dalam penelitian ini yaitu dapat ditingkatkan dengan kecerdasan emosi, mahasiswa/i aktif yang sedang menjalankan hambatan-hambatan bisa kuliah dan sambil bekerja dan berusia 18 diselesaikan secara perlahan. Yang dialami memengaruhi mahasiswa dalam mengatasi berbagai macam tekanan purposive menggunakan penelitian kuantitatif untuk menguji hipotesis yang telah ditentukan oleh menunjukkan bahwa kecerdasan emosi terkait peneliti. Peneliti menggunakan variabel bebas secara positif dengan academic buoyancy serta yaitu kecerdasan emosi dan variabel terikat dengan keterlibatan perilaku dan keterlibatan yaitu academic buoyancy, yang kuliah sambil bekerja.
Metode dalam penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif untuk menguji hipotesis yang telah ditentukan oleh peneliti. Peneliti menggunakan variabel bebas yaitu kecerdasan emosi dan variabel terikat yaitu academic buoyancy. Mahasiswa yang kuliah sambil bekerja dengan memiliki kecerdasan emosi yang baik akan mampu mengatasi dan mengelolah emosi dengan baik sehingga lebih mudah dalam mengatasi permasalahan dalam academic buoyancy. Hasil penelitian ini didukung dengan penelitian yang dilakukan oleh Thomas dan Allen (2020), dimana penelitian ini menjelaskan bahwa tingkat academic buoyancy berhubungan dengan kecerdasan emosi.
Hal ini terlihat ketika mahasiswa dengan kecerdasan emosi yang tinggi akan lebih handal dalam mengevaluasi kegiatan akademiknya. Mahasiswa yang mampu memahami dan mengatur kondisi emosinya dengan baik akan dapat menilai proses pembelajaran yang dialaminya dengan berdasarkan pengalaman emosional sebelumnya, yang menunjukkan bahwa manfaat potensial untuk mengembangkan kemampuan mahasiswa untuk bisa memahami, menganalisis, mengekspresikan, serta mengatur emosi dan memiliki hasil akademik yang positif.
Sekian dari hasil analisis saya, alasan mengapa saya memilih 3 artikel tersebut adalah karena menurut saya artikel-artikel tersebut cukup menarik dan unik untuk saya baca dan dalami, walaupun saya adalah mahasiswa desain tetapi saya juga menikmati materi tentang psikologi. Sekian terima kasih, mohon maaf jika analisis saya masih kurang lengkap yaa, ini pertama kalinya saya membuat analisis dari sebuah artikel ^^
Comments
Post a Comment