Mengapa saya masuk jurusan DKV
Maret 05, 2024
Shumaila
202246500081
R4B
Haloo teman-teman ku semua! Perkenalkan namaku Lala, dan iya sering banget dibercandakan dengan panggilan “Po”. Siapa sih yang gak kenal?Hahaha, yaitu salah satu nama karakter utama pada serial film anak-anak berjudul “Teletubies”. Sekarang alhamdulilah saya dapat kuliah di Universitas Indraprasta dan sudah semester 4 pada jurusan DKV (Desan Komunikasi Visual). Apa saja sih yang di pelajari? Wahh, banyak bangett terutama tentang seni dan gak hanya sekedar “gambar-gambar” aja.
Nah, di sini aku menceritakan pengalaman ku di dalam dunia DKV. Sejujurnya aku gak pernah tau apa itu istilah DKV hingga aku masuk SMK. Jadi sejak kecil aku sudah gemar menggambar dan mewarnai, sejak TK lebih tepatnya. Pada masa itu aku sering sekali mencoret-coret tembok rumah dari ruang tamu sampai dapur haha. Memasuki SD aku terbilang lebih unggul dalam bidang mata pelajaran “seni budaya”, tetapi hanya itu saja. Aku tidak pernah suka sekolah hingga sering bolos setiap hari jumat, dan aku gak pernah ke mana-mana hanya tidur di rumah. Karena didikan ibuku sangat keras dalam bidang pendidikan dan hal itu membuat aku gak suka sekolah. Terutama aku sangat BENCI yang namanya matematika dan sangat ter-heran sekaligus takjub kepada teman-temanku yang pintar dan gemar pada mata pelajaran itu. Dan satu alasan lagi mengapa aku tidak suka sekolah adalah karena aku tidak mudah berbaur dengan teman-temanku dalam satu kelas, sehingga membuat ku menjadi penyendiri selama aku SD hingga lulus SMP. SMP pun dengan cerita dan hal yang sama bahkan bisa dibilang memburuk karena aku mulai mengasingkan diri dari teman-temanku yang lain. Aku gak pernah tertarik dengan kehidupan sosial yang pada saat itu adalah sebuah hal yang sangat di idam-idamkan oleh remaja pada usia tersebut. Aku lebih suka menggunakan “earphone” lalu mendengarkan lagu sambil melamun. Serta nilai-nilai akademis ku gak terlalu tinggi dan gak terlalu rendah karena aku sendiri tidak suka belajar pelajaran sekolah serta membaca buku pelajaran. Dengan demikian aku tetap berjuang sebisaku untuk mengimbangkan dengan mengasah ketrampilan dalam menggambar serta nilai sekolah yang di mana pada saat itu impian ku adalah ingin memasuki sekolah favorit dengan jurusan Multimedia di daerah rumahku. Dan aku sangat semangat belajar pada masa itu karena masih ada yang namanya Ujian Nasional atau UN yang di mana aku harus lulus nilainya agar masuk ke sekolah impian ku itu. Namun sayangnya nilai ku sangat rendah dari pada yang aku rencanakan dan alhasil aku tidak lulus untuk menembus ke sekolah tersebut.
Aku cukup galau dan sempat menangis pada malam nilai ku diumumkan. Karena aku sudah gak tau lagi harus bagaimana dan aku gak mau membebankan orangtuaku untuk masuk ke sekolah swasta, serta aku gak mau lagi menyiksa diri untuk menjalani sekolah umum yang dimana mata pelajarannya adalah semua hal yang aku gak suka kecuali menggambar. Lalu ibuku menyarankan aku untuk mencoba sekolah lain, kemudian muncul kalimat “DKV” di salah satu sekolahnya. Aku mencari-cari informasi tentang DKV di website google dan tertulis adalah sebuah jurusan seni. Terjebak antara rasa kecewa pada diri sendiri dan penasaran, aku memutuskan untuk mencoba. Dan di situlah aku mulai tertarik pada mata pelajaran DKV karena hampir 80% adalah tentang seni dan menggambar serta melukis. Tidak hanya itu, ada juga fotografi dan desain grafis. Yaa, walaupun pas aku SMK itu masih ada mata pelajaran umum sih, tetapi gak terlalu berat dan rumit. Aku mulai mempelajari berbagai hal ilmu dari gambar menggunakan kertas, lalu menjadi digital, mengasah ketrampilan dalam desain grafis serta aplikasi-aplikasi yang digunakan salah satunya adalah Adobe Photoshop hingga fotografi dan Videografi. Pas saat kelas 1 hingga 2 SMK aku masih ada rasa galau serta benci pada diriku karena tidak dapat mencapai impian untuk sekolah di jurusan Multimedia, tapi seiring jalannya waktu aku mulai menerima nasib dan makin mendalami jurusan DKV. Dan karena itu aku memutuskan untuk kelanjutan jurusan tersebut hingga aku kuliah sekarang.
Mungkin sekian cerita singkat awal mula aku terjun kedalam dunia DKV, sekian terima kasih ^^.
Comments
Post a Comment